Pentingnya Kesadaran Terhadap Kejahatan Daring dan Komunikasi di Era Digital: Refleksi dari Dua Podcast


Dalam dunia digital kita dihadapkan pada berbagai tantangan baru, salah satunya adalah kejahatan daring dan dampak sosial dari komunikasi yang salah paham. Dua podcast yang saya dengarkan baru-baru ini membahas dua topik yang sangat relevan dengan fenomena digital saat ini: kejahatan phising dan sindir-menyindir di media sosial. Kedua topik ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita seharusnya lebih berhati-hati dan cerdas dalam berinteraksi di dunia maya, baik dari sisi keamanan maupun hubungan antar individu.

1. Kejahatan Phising: Ancaman yang Semakin Marak

Podcast pertama yang dipandu oleh Wahyu dan Rafli membahas mengenai phising, bentuk kejahatan daring yang semakin marak. Dalam podcast ini, mereka mengundang Ibu Serepina, seorang dosen dan asesor informasi, untuk menjelaskan tentang phising dan dampak negatifnya. Phising merupakan tindakan penipuan di mana pelaku mencoba mencuri data pribadi korban, seperti informasi akun, dengan cara yang sangat halus dan cerdik melalui email, pesan, atau media sosial. Ibu Seremaida menjelaskan bahwa kejahatan ini tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga bisa mencemarkan nama baik dan membuka akses ke data sensitif tanpa izin.

Ibu Seremaida memberikan beberapa solusi untuk melindungi diri dari phising, salah satunya adalah dengan menggunakan dua faktor autentikasi (TFA). TFA merupakan lapisan keamanan tambahan yang membuat akses ke akun menjadi lebih sulit bagi pihak yang tidak berwenang. Selain itu, penting untuk selalu memverifikasi setiap informasi atau tautan yang diterima, karena seringkali pelaku phising menggunakan teknik yang sangat meyakinkan.

Dari podcast ini, saya belajar bahwa phising tidak hanya merugikan secara pribadi, tetapi juga dapat melanggar hukum. Pelaku phising bisa dikenakan sanksi hukum, terutama terkait pencemaran nama baik dan pencurian data secara ilegal. Kesadaran mengenai bahaya ini sangat penting agar kita bisa melindungi diri dan data pribadi kita di dunia maya.

Tonton selengkapnya:


2. Sindir-Menyindir di Media Sosial: Dilema Komunikasi di Dunia Maya

Podcast kedua, yang dipandu oleh Valentina dan Yustina, mengangkat topik tentang sindir-menyindir di media sosial. Mereka mengundang dua narasumber, Bu Sere dan Mas Michael, dosen di bidang hukum dan media, untuk mendiskusikan bagaimana sindiran yang sering kali digunakan untuk menyampaikan kritik secara tidak langsung dapat memicu konflik dan salah paham di dunia maya. Dalam diskusi ini, mereka menjelaskan bahwa sindiran bisa menjadi alat kritik sosial, tetapi jika disalahpahami, bisa menimbulkan dampak psikologis yang cukup serius, seperti stres atau depresi.

Para narasumber menjelaskan bahwa sindiran di media sosial lebih berisiko karena bisa tersebar lebih luas dan sering kali dibaca dengan interpretasi yang salah. Hal ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa media sosial memberikan ruang bagi orang untuk berbicara tanpa melihat langsung reaksi orang lain. Di dunia digital, sindiran yang tadinya dianggap remeh bisa berujung pada stres atau bahkan memperburuk hubungan antar individu.

Podcast ini juga menekankan pentingnya komunikasi yang konstruktif dan penuh empati. Mengingat sindiran bisa menimbulkan konflik yang besar, terutama jika disampaikan secara terbuka di platform media sosial, penting untuk memilih kata-kata yang tidak melukai orang lain. Bu Sere dan Mas Michael juga mengingatkan bahwa di dunia maya, segala bentuk sindiran atau penghinaan bisa berujung pada masalah hukum, seperti pencemaran nama baik atau bullying.

Tonton selengkapnya:


Wawasan yang Diperoleh dari Kedua Podcast

Dua podcast ini memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai bagaimana kita harus berinteraksi di dunia digital yang penuh dengan ancaman, baik dari segi keamanan maupun hubungan sosial. Melalui podcast pertama yang dipandu oleh Wahyu dan Raf, saya lebih memahami betapa pentingnya kesadaran akan ancaman pishing dan bagaimana cara melindungi diri dari kejahatan daring ini. Sementara itu, podcast kedua yang dipandu oleh Valentina dan Yustina mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik di media sosial agar tidak menyakiti perasaan orang lain dan menciptakan konflik.

Selain itu, kedua podcast ini juga menekankan pentingnya literasi digital. Dalam dunia yang serba terhubung ini, kita harus tahu bagaimana cara melindungi diri dari ancaman seperti pishing dan juga bagaimana cara berkomunikasi secara bijak di media sosial. Dengan literasi digital yang lebih baik, kita bisa lebih waspada terhadap berbagai potensi ancaman dan lebih mampu menjaga hubungan sosial yang sehat.

Sebagai penutup, kita harus menyadari bahwa meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan, kita juga harus lebih berhati-hati terhadap potensi ancaman yang ada. Kedua podcast ini yang membahas pishing dengan Wahyu, Rafli, dan Ibu Serepina, serta sindir-menyindir di media sosial bersama Valentina, Yustina, Bu Sere, dan Mas Michael mengajarkan kita pentingnya untuk lebih sadar akan bahaya yang ada di dunia maya. Keamanan digital bukan hanya soal melindungi data pribadi, tetapi juga menjaga hubungan sosial dan kesehatan mental kita. Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk menjadi pengguna teknologi yang lebih bijak, dengan selalu memverifikasi informasi, menggunakan langkah-langkah keamanan, dan berkomunikasi dengan penuh empati.

Nama: Riko Yulianto
NIM: 233500040003
Universitas Mpu Tantular Jakarta
Komunikasi Pemb. & Perubahan Sosial
Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Kritik

Kesan Simulasi Public Speaking: Kegiatan Yang Harus di Lakukan Secara Rutin