Etika Komunikasi dalam Pembangunan
Dalam dunia komunikasi pembangunan, tidak cukup hanya menyampaikan pesan dengan cepat dan luas. Yang lebih penting adalah bagaimana pesan itu disampaikan. Di sinilah peran etika komunikasi menjadi sangat penting.
Etika komunikasi dalam pembangunan berarti memastikan bahwa semua bentuk komunikasi dilakukan dengan cara yang jujur, menghargai orang lain, dan memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat. Karena pembangunan bukan hanya tentang perubahan fisik, tapi juga tentang membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan masyarakat.
Kenapa Etika Komunikasi Penting dalam Pembangunan?
Ketika kita membawa program pembangunan ke masyarakat, kita berhadapan dengan berbagai latar belakang budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berbeda. Kalau kita tidak memperhatikan etika, bisa-bisa pesan kita malah ditolak atau bahkan menimbulkan konflik.
Seperti yang dikatakan oleh Ronald C. Arnett dalam bukunya Communication Ethics Literacy (2008),
"Ethical communication is rooted in respect for others and a willingness to listen before speaking."
Artinya, komunikasi yang etis selalu dimulai dengan rasa hormat dan mendengarkan orang lain lebih dulu sebelum berbicara.
Prinsip-prinsip Etika Komunikasi dalam Pembangunan
1. Kejujuran
Informasi yang disampaikan harus benar dan tidak menyesatkan. Jangan memberikan janji palsu hanya untuk membuat program diterima.
2. Menghargai Budaya dan Nilai Lokal
Setiap masyarakat punya tradisi dan norma sendiri. Dalam komunikasi pembangunan, kita harus menghormati budaya tersebut dan tidak memaksakan cara pandang kita.
3. Keterbukaan dan Transparansi
Masyarakat berhak tahu tujuan dan dampak dari program pembangunan yang akan dijalankan. Jangan ada informasi yang sengaja disembunyikan.
4. Mengutamakan Kepentingan Bersama
Komunikasi pembangunan harus berorientasi pada kebaikan bersama, bukan sekadar memenuhi kepentingan proyek atau lembaga tertentu.
5. Memberikan Ruang Partisipasi
Etika komunikasi berarti juga memberi ruang bagi masyarakat untuk berpendapat, bukan hanya satu arah dari atas ke bawah.
Contoh Nyata dalam Kehidupan
Misalnya, dalam program pembangunan jalan di desa, tim pelaksana seharusnya tidak hanya datang membawa alat berat dan langsung membangun. Mereka perlu mengadakan musyawarah, mendengarkan pendapat warga, menjelaskan manfaat dan dampak, serta menyesuaikan proyek dengan kebutuhan nyata warga.
Kalau komunikasi dibangun dengan etika yang baik, proyek akan lebih mudah diterima dan keberlanjutannya lebih terjamin.
Tantangan Etika Komunikasi di Lapangan
Meskipun penting, menerapkan etika komunikasi di lapangan tidak selalu mudah. Kadang ada tekanan dari pihak luar untuk segera menyelesaikan proyek tanpa banyak melibatkan masyarakat. Atau ada pihak-pihak yang sengaja menyebarkan informasi keliru untuk kepentingan pribadi.
Di sinilah integritas seorang komunikator pembangunan diuji.
Menurut jurnal Development Communication: Reframing the Role of the Media (Servaes, 1999),
"Development communication requires a commitment to dialogue, respect for diversity, and genuine participation."
Etika komunikasi adalah fondasi dari setiap program pembangunan yang berhasil. Dengan berkomunikasi secara jujur, terbuka, dan menghargai masyarakat, kita tidak hanya membangun jalan, sekolah, atau jembatan, tapi juga membangun kepercayaan, hubungan sosial yang kuat, dan semangat gotong royong.
Karena dalam komunikasi pembangunan, yang dibangun bukan hanya fisik, tapi juga jiwa masyarakat itu sendiri.
Nama: Riko Yulianto NIM: 233500040003 Universitas Mpu Tantular Jakarta Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom
Komentar
Posting Komentar