Strategi Perancangan Pesan Pembangunan dalam Komunikasi Pembangunan

Dalam dunia komunikasi pembangunan dan perubahan sosial, merancang pesan yang efektif itu sangat penting. Tujuannya bukan cuma sekadar menginformasikan, tapi juga mengajak masyarakat ikut terlibat dan berubah ke arah yang lebih baik.


Apa Itu Pesan Pembangunan?


Pesan pembangunan adalah segala bentuk informasi yang dirancang untuk mendukung program-program pembangunan, baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan.

Menurut Rogers (1976), seorang tokoh terkenal dalam bidang komunikasi pembangunan,


“Development communication is the use of communication to facilitate social development.”

Artinya, komunikasi pembangunan berfungsi untuk mempercepat proses perubahan sosial lewat penyampaian pesan-pesan yang tepat.


Kenapa Perlu Strategi dalam Merancang Pesan?


Masyarakat itu sangat beragam latar belakang pendidikan, budaya, dan pengalamannya beda-beda. Kalau pesan yang kita sampaikan tidak dirancang dengan baik, bisa-bisa pesan tersebut salah dimengerti atau bahkan ditolak.

Karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat agar pesan pembangunan benar-benar bisa diterima dan dipahami.


Seperti yang dikatakan Everett M. Rogers dalam bukunya Diffusion of Innovations (2003),


"The success of an innovation depends heavily on how it is communicated."


Dengan kata lain, sebaik apa pun programnya, kalau komunikasinya buruk, hasilnya bisa jauh dari harapan.


Langkah-langkah dalam Strategi Perancangan Pesan Pembangunan


Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat merancang pesan pembangunan:


1. Kenali Sasaran Audiens

Sebelum membuat pesan, kita harus tahu siapa yang mau kita sasar. Apakah masyarakat desa? Anak muda? Orang tua? Dengan memahami audiens, kita bisa menentukan bahasa, media, dan gaya penyampaian yang tepat.


2. Tentukan Tujuan Pesan

Pesan harus punya tujuan yang jelas. Mau mengedukasi? Mengubah perilaku? Meningkatkan partisipasi? Pesan yang tidak jelas tujuannya biasanya membingungkan audiens.


3. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Dekat dengan Audiens

Jangan menggunakan bahasa yang terlalu akademis atau rumit. Gunakan istilah-istilah yang sehari-hari dipahami oleh target audiens.

Menurut jurnal Development Communication Sourcebook (World Bank, 2007),


“Effective communication depends on simplicity, clarity, and cultural relevance.”


4. Pilih Media yang Tepat

Pesan bisa disebarkan lewat berbagai media, seperti radio, televisi, poster, media sosial, bahkan lewat tokoh masyarakat setempat. Media yang dipilih harus sesuai dengan kebiasaan target audiens.


5. Libatkan Partisipasi Masyarakat

Strategi komunikasi pembangunan yang berhasil biasanya melibatkan masyarakat secara aktif, bukan cuma menggurui. Dengan melibatkan mereka, rasa kepemilikan terhadap perubahan akan lebih kuat.


6. Monitoring dan Evaluasi

Setelah pesan disampaikan, jangan lupa melakukan evaluasi. Apakah pesan diterima dengan baik? Apakah ada perubahan perilaku? Evaluasi ini penting untuk memperbaiki strategi ke depannya.


Contoh Nyata

Misalnya, dalam kampanye kesehatan tentang pentingnya cuci tangan, pesan yang sukses biasanya memakai bahasa sederhana, gambar menarik, dan media yang akrab dengan masyarakat seperti poster di puskesmas atau video pendek di media sosial. Bahkan lebih efektif kalau disampaikan lewat tokoh masyarakat yang dihormati.


Merancang pesan pembangunan itu seperti membuat jembatan antara program pembangunan dan masyarakat. Tanpa jembatan yang kokoh, perubahan sosial akan sulit tercapai.

Pesan yang baik harus sederhana, relevan, menggerakkan hati, dan mendorong tindakan.


Seperti yang dikatakan Paulo Freire, tokoh pendidikan dan perubahan sosial,


“Liberating education consists in acts of cognition, not transferals of information.”

Artinya, tugas kita bukan sekadar mengirim informasi, tapi membangun kesadaran baru yang membuat masyarakat ingin berubah.


Dengan strategi perancangan pesan yang tepat, komunikasi pembangunan bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk membawa perubahan sosial yang nyata.


Nama: Riko Yulianto NIM: 233500040003 Universitas Mpu Tantular Jakarta Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Kritik

Kesan Simulasi Public Speaking: Kegiatan Yang Harus di Lakukan Secara Rutin

Pentingnya Kesadaran Terhadap Kejahatan Daring dan Komunikasi di Era Digital: Refleksi dari Dua Podcast