Kesan Simulasi Public Speaking: Kegiatan Yang Harus di Lakukan Secara Rutin
Pada tanggal 6 Desember 2024, dalam mata kuliah Public Speaking yang diampu oleh Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., beliau memberikan tugas berupa simulasi public speaking. Dalam simulasi ini, masing-masing mahasiswa diminta untuk menyampaikan salah satu materi seperti opening, sambutan, pidato, materi, atau closing. Dan saya sendiri memilih materi sambutan karena kebetulan sudah saya persiapkan sebelumnya untuk sebuah lomba public speaking yang akan datang.
Kegiatan simulasi ini dimulai dengan antusiasme yang tinggi dari seluruh mahasiswa. Sebagai seseorang yang belum terbiasa berbicara di depan umum, tentu saja saya merasa gugup dan cemas, terutama saat giliran saya tiba. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun saya telah mempersiapkan materi sebelumnya, ketegangan dan rasa gugup saat berbicara di depan orang banyak tetap bisa datang. Perasaan tersebut tidak hanya saya rasakan, tetapi juga dirasakan oleh beberapa teman sekelas lainnya. Saya menyadari bahwa inilah momen penting yang akan membantu melatih keterampilan public speaking saya.
Simulasi ini memberikan pengalaman berharga yang sangat membantu saya dalam mengasah kemampuan berbicara di depan umum. Terlebih lagi, Ibu Serepina, sebagai dosen pengampu, tidak hanya memberikan kesempatan bagi kami untuk berlatih, tetapi juga memberikan umpan balik yang konstruktif dan bermanfaat. Setelah semua mahasiswa menyelesaikan tugasnya, beliau memberikan beberapa tips dan teknik yang dapat membantu mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan publik.
Beberapa tips yang diberikan oleh Ibu Serepina diantaranya seperti sering berlatih berbicara di depan cermin untuk meningkatkan kepercayaan diri, memegang sesuatu (misalnya kertas atau benda kecil) untuk mengalihkan rasa gugup, mengatur intonasi suara dan membaca suasana audiens agar bisa menyesuaikan diri dengan situasi. Selain itu, beliau juga menyarankan agar kita tidak terburu-buru saat berbicara, dan lebih fokus pada pesan yang ingin disampaikan. Dalam hal ini, beliau menekankan pentingnya latihan yang konsisten agar kita dapat mengatasi rasa gugup dan meningkatkan kelancaran berbicara.
Saya pribadi merasa sangat terbantu dengan adanya simulasi seperti ini. Ini bukan hanya sekadar latihan berbicara, tetapi juga kesempatan untuk memahami bagaimana cara mengelola ketegangan dan berbicara dengan percaya diri. Selama ini, saya mungkin hanya terbiasa berbicara di hadapan teman-teman dekat atau dalam suasana yang lebih santai. Namun, berbicara di depan umum memerlukan pendekatan dan persiapan yang berbeda. Salah satu hal yang saya pelajari adalah pentingnya mempersiapkan materi dengan baik dan mengatur intonasi suara agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh audiens.
Setelah mengikuti simulasi ini, saya berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dalam mata kuliah public speaking atau dalam konteks lain yang relevan. Dengan melakukannya secara teratur, saya percaya keterampilan berbicara di depan umum saya akan semakin terlatih dan berkembang. Rasa gugup dan cemas yang biasa muncul dapat diminimalisir seiring berjalannya waktu dan semakin seringnya kita berlatih. Selain itu, pengalaman berinteraksi langsung dengan audiens juga akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai bagaimana cara mengelola suasana dan menjalin hubungan dengan pendengar.
Secara keseluruhan, simulasi ini memberikan saya banyak pembelajaran, baik dari segi teknik berbicara maupun cara mengatasi rasa gugup. Dengan latihan yang berkelanjutan, saya yakin keterampilan public speaking saya akan terus berkembang.
Nama: Riko Yulianto
NIM: 233500040003
Universitas Mpu Tantular Jakarta
Public Speaking
Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom
Keren ilmunya
BalasHapus