Formula Selling vs Marketing: Mana yang Lebih Ampuh dalam Dunia Komunikasi Pemasaran?
Halo teman-teman! 👋
Silahkan baca sambil senderan yaaa..
Kali ini kita bakal ngebahas dua konsep penting yang sering banget muncul dalam dunia pemasaran: Formula Selling dan Marketing. Kedua istilah ini sering dianggap mirip, padahal sebenarnya beda banget lho dari segi pendekatan dan tujuannya. Yuk, kita bahas satu per satu.
Apa Itu Formula Selling?
Formula Selling adalah pendekatan penjualan yang fokus banget ke teknik dan strategi saat berhadapan langsung dengan calon pembeli. Biasanya digunakan oleh para sales atau tenaga penjual untuk bisa “mengunci” penjualan dengan lebih efektif.
Formula Selling sering mengandalkan teknik seperti:
AIDA (Attention – Interest – Desire – Action)
FAB (Features – Advantages – Benefits)
SPIN Selling (Situation – Problem – Implication – Need-Payoff)
Contoh gampangnya: Bayangin kamu lagi presentasiin produk ke calon pembeli. Kamu mulai dengan menarik perhatian mereka (attention), bangun ketertarikan (interest), ciptakan keinginan (desire), lalu dorong mereka untuk ambil tindakan (action). Nah, itu dia gaya Formula Selling.
Biasanya ini cocok banget dipakai di sales pitch, door-to-door, atau penjualan langsung (direct selling).
Terus, Apa Bedanya Sama Marketing?
Kalau Marketing, pendekatannya jauh lebih luas. Marketing bukan cuma soal “jualan langsung”, tapi tentang membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Jadi, bukan sekadar closing, tapi juga mikirin branding, positioning, hingga loyalitas pelanggan.
Marketing mencakup banyak aspek, seperti:
Riset pasar 🎯
Strategi promosi 📣
Distribusi produk 🚚
Pricing/penetapan harga 💸
Dan tentu aja, komunikasi pemasaran alias IMC itu sendiri 📡
Kalau Formula Selling fokusnya ke teknik menjual produk secara langsung, Marketing lebih ke gimana produk itu dikenal, disukai, dan dipercaya oleh masyarakat secara menyeluruh.
Gini perbandingan simpelnya
Jadi, Mana yang Lebih Penting?
Jawabannya… dua-duanya penting!
Di era digital sekarang, kamu bisa punya strategi marketing yang keren banget—tapi kalau tenaga sales kamu nggak ngerti cara menyampaikan produknya dengan baik, tetap aja bisa gagal closing.
Begitu juga sebaliknya, kamu bisa jago banget di Formula Selling, tapi tanpa dukungan marketing yang kuat, calon konsumen mungkin gak akan pernah tahu produkmu ada.
Makanya, dalam konsep IMC (Integrated Marketing Communication), keduanya harus bisa jalan bareng dan saling dukung.
Kolaborasi adalah Kuncinya!
Dalam dunia komunikasi pemasaran, kita nggak bisa cuma ngandelin satu sisi aja. Formula Selling dan Marketing harus berjalan seiringan, kayak duet maut yang saling melengkapi.
Nah, semoga artikel ini bikin kamu makin paham dan gak bingung lagi soal dua istilah penting ini, ya!
Kalau kamu punya pengalaman atau pendapat tentang topik ini, yuk share di kolom komentar. Sampai ketemu di tulisan berikutnya!
Komentar
Posting Komentar